Olivia Dean adalah penyanyi dan penulis lagu Inggris yang dalam beberapa tahun terakhir mencuri perhatian lewat suara soul yang lembut dan liriknya yang jujur. Seiring perilisan album keduanya pada 2025, namanya semakin melambung sebagai salah satu vokalis muda dengan potensi besar di kancah musik internasional.
Awal Kehidupan dan Latar Belakang
Kelahiran dan Keluarga
Olivia Lauryn Dean lahir pada 14 Maret 1999 di Haringey, London. Ayahnya berkebangsaan Inggris, sementara ibunya berasal dari warisan Jamaika–Guyanese. Nama tengahnya, “Lauryn”, terinspirasi dari Lauryn Hill, salah satu ikon musik yang sangat dikagumi dalam keluarganya.
Masa Kecil dan Ketertarikan pada Musik
Sejak kecil, musik sudah menjadi bagian dari kehidupan Olivia. Ayahnya memiliki koleksi rekaman yang luas dan sering memutar lagu-lagu beragam genre di rumah. Sebagai anak muda bercampuran ras, Olivia pernah merasakan situasi di mana ia merasa berbeda dibanding teman sebayanya.
Di sekolah dasar, ia pernah tampil menyanyi lagu dari musikal dan ikut paduan suara gospel. Pada usia remaja, Olivia diterima di BRIT School — sekolah bergengsi di Inggris yang fokus pada seni pertunjukan. Untuk mencapai sekolah tersebut, ia rela melakukan perjalanan jauh setiap hari selama masa sekolah menengah.
Karier Musik: Langkah Awal hingga Terobosan
EP dan Perjalanan Awal
Karier profesional Olivia mulai terjalin ketika ia bekerja sebagai vokalis latar untuk grup musik Rudimental. Ia kemudian merilis beberapa EP (extended play) sebagai langkah awal menapaki dunia rekaman solo. EP-EP tersebut membantu membangun penggemar dan memperkenalkan gaya musiknya yang memadukan unsur soul, pop, dan neo-soul.
Album Debut “Messy” (2023)
Titik balik dalam kariernya adalah ketika album debut Messy dirilis pada 2023. Album ini mendapat respons positif dari kritik dan menegaskan posisinya sebagai figur yang patut diperhitungkan dalam skena soul muda. Gebrakan ini juga membuka pintu berbagai penghargaan dan nominasi.
Evolusi Sound dan Album Kedua: The Art of Loving (2025)
Konsep dan Proses Kreatif
Pada 2025, Olivia merilis album keduanya yang berjudul The Art of Loving, yang dirilis pada tanggal 26 September 2025. Album ini disusun di rumah yang diubah menjadi studio di East London, di mana ia tinggal selama beberapa minggu untuk fokus menciptakan suasana intim dan personal dalam lagu-lagunya.
Dalam album ini, ia eksplorasi tema cinta dalam berbagai bentuk — bukan hanya romantis, tetapi juga cinta kepada diri sendiri dan cinta antar teman/famili. Gaya musiknya lebih matang dan beragam, dengan elemen produksi yang menyisipkan harmoni lembut, instrumentasi hangat, serta struktur lagu yang cermat.
Singel Unggulan dan Pencapaian
Beberapa singel dari The Art of Loving telah menarik perhatian luas:
-
“Nice to Each Other” (dipilih sebagai singel utama) memuncaki tangga lagu Inggris dan dianggap sebagai salah satu lagu “kencan masa kini” yang ringan namun bermakna.
-
“Lady Lady” melanjutkan gelombang positif, menampilkan kematangan vokal dan kedalaman tema perempuan.
-
“Man I Need” menjadi salah satu puncak dalam karier Olivia: ia menulis tentang pentingnya tahu nilai diri dan berani meminta cinta yang layak. Lagu ini turut memecahkan rekor lokalisasi internasional dan membawa namanya ke tangga lagu global, termasuk di Billboard Hot 100.
Tur & Penampilan Langsung
Untuk mendukung album ini, Olivia mengumumkan tur The Art of Loving Live yang akan berlangsung di 2026, mencakup Eropa dan kawasan Oceania. Tur ini menjadi yang terbesar dalam kariernya hingga saat ini, melibatkan arena besar dan menandai kenaikan statusnya sebagai artis utama di panggung internasional.
Ciri Khas & Gaya Artistik
Suara dan Teknik Bermusik
Suara Olivia dikenal halus, hangat, dan kaya emosi. Ia juga piawai memainkan piano dan gitar, yang membantu membentuk karakter musiknya agar terasa organik dan nyata. Gaya vokalnya menyisipkan jeda yang bermakna, tidak terlalu “penuh”, sehingga memberi ruang bagi pendengar meresapi liriknya.
Lirik dan Tema Sentral
Salah satu kekuatan Olivia adalah kejujuran dalam liriknya. Ia menulis seolah berbicara langsung kepada pendengar — dengan ketakutan, keraguan, harapan, dan kerinduan yang nyata. Tema cinta, kerentanan, pemulihan diri (self-love) menjadi benang merah dalam karya-karyanya.
Influensi dan Inspirasi
Beberapa nama yang sering diidentifikasi sebagai pengaruhnya antara lain Lauryn Hill, Amy Winehouse, Carole King, dan ikon musik soul klasik lainnya. Namun Olivia juga berusaha membebaskan diri dari pembandingan semata; ia ingin karya-karyanya terdengar seperti dirinya sendiri, bukan imitatif.
Prestasi & Pengakuan
-
Menjadi salah satu artis muda Inggris yang mencetak tiga singel Top 10 sejak Adele (klasifikasi lokal Inggris).
-
Lagu “Man I Need” berhasil menembus tangga lagu internasional, termasuk posisi tinggi di UK dan debut kuat di Amerika.
-
Album The Art of Loving meraih pujian kritis sebagai lompatan artistik dari album pertamanya — lebih matang, lebih berani, namun tetap menyentuh.
Penutup
Olivia Dean adalah contohnya artis generasi baru yang tidak sekadar mengejar popularitas, tetapi menekuni kerajinan bermusik dengan kedalaman dan kesungguhan. Dari seorang gadis muda yang bernyanyi di paduan suara hingga menjadi nama global, perjalanan Olivia menunjukkan bahwa integritas kreatif, konsistensi, dan kerelaan merentangkan batasnya sendiri bisa membuka jalur sukses dalam dunia musik.
Komentar